Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk
melindungi pantai, yaitu :
- Memperkuat/melindungi pantai agar mampu menahan serangan gelombang,
- Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai,
- Mengurangi energy gelombang yang sampai ke pantai,
- Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya seperti tersebut diatas, bangunan pantai dapat
di klasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu :
- Kontruksi yang dibangun sejajar dengan garis pantai,
- Kontruksi yang dibangun kira- kira tegak lurus pantai dan sambung ke pantai,
- Kontruksi yang dibangun di lepas pantai dan kira – kira sejajar dengan
garis pantai.
Secara
umum bangunan pantai di bagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok pertama adalah
dinding pantai atau revetment yang dibangun pada garis pantai atau di daratan
yang digunakan untuk melindungi pantai langsung dari serangan gelombang.
Kelompok ke dua meliputi groin dan jetty. Groin adalah bangunan yang menjorok
ke arah laut yang digunakan untuk menangkap/menahan gerak sedimen sepanjang
pantai, sehingga transport sedimen sepanjang pantai berkurang/berhenti.
Biasanya groin dibuat secara berseri, yaitu beberapa groin dibuat dengan jarak
antara groin tertentu di sepanjang pantai yang dilindungi. Jetty adalah
bangunan tegak lurus pantai yang ditempatkan di kedua sisi muara sungai.
Bangunan ini digunakan untuk menahan sedimen/pasir yang bergerak sepanjang
pantai masuk dan mengendap di muara sungai. Kelompok ketiga adalah pemecah
gelombang (breakwater) yang dibedakan menjadi dua macam yaitu pemecah gelombang
lepas pantai dan pemecah gelombang sambung pantai. Bangunan tipe pertama banyak
digunakan sebagai pelindung pantai terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang
sebelum mencapai pantai. Bangunan ini dapat dibuat dalam satu rangkaian pemecah
gelombang yang dipisahkan oleh celah dengan panjang tertentu. Bangunan tipe
kedua biasanya digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan perairan
pelabuhan dari gelombang sehingga kapal – kapal dapat merapat ke dermaga untuk
melakukan bongkar-muat barang dan menaik turunkan penumpang.
Menurut
bentuknya bangunan pantai dapat dibedakan menjadi bangunan sisi miring dan
tegak. Termasuk dalam kelompok pertama adalah bangunan dari tumpukan batu yang
bagian luarnya diberi lapis pelindung yang terbuat dari batu-batu ukuran besar
, blok beton, atau batu buatan dari beton dengan bentuk khusus seperti
tetrapod, quadripods, tribars, dolos dan sebagainnya.Lapis pelindung ini harus
mampu menahan serangan gelombang. Sedang yang termasuk tipe kedua adalah
bangunan yang terbuat dari pasangan batu, kaison beton,tumpukan buis beton,
dinding turap baja atau beton dan sebagainya.
Tipe
bangunan pantai yang digunakan biasanya ditentukan oleh ketersediaan material
di atau di dekat lokasi pekerjaan, kondisi dasar laut, kedalaman air, dan
ketersediaan perlatan untuk pelaksanaan pekerjaan. Batu adalah salah satu bahan
utama yang digunakan untuk membuat bangunan. Faktor penting lainnya adalah karakteristik
dasar laut yang mendukung bangunan tersebut dibawah pengaruh gelombang.
Berikut adalah beberapa contoh bangunan pelindung pantai :
- Dinding Pantai atau
Revetmen
Dinding pantai
atau revetment adalah bangunan yang memisahkan daratan dan perairan pantai.
Berfungsi sebagai pelindung pantai terhadap erosi dan limpasan gelombang ke
darat. Dinding pantai biasanya berbentuk vertikal,sedang revetment mempunyai
bentuk miring. Bangunan ini ditempatkan sejajar atau hamper sejajar dengan
garis pantai dan bisa terbuat dari pasangan
batu, beton, tumpukan pipa beton,turap, tumpukan kayu atau tumpukan
batu.
Air
laut yang melimpas kebelakang bangunan akan terinfiltrasi melalui permukaan
tanah dan mengalir kembali ke laut. Apabila perbedaan elevasi muka air
dibelakang dan didepan bangunan cukup
besar dapat menimbulkan kecepatan aliran cukup yang dapat menarik butiran tanah dibelakang dan pada pondasi
bangunan.
Susunan revetment
Revetment dari tumpukan
batu
Groin adalah
banguna pelindung pantai yang biasanya dibuat tegak lurus garis pantai dan
berfungsi untuk menahan transpor sedimen sepanjang pantai sehingga bisa
mengurangi/menghentikan erosi yang terjadi. Bangunan ini juga bisa digunakan
untk menahan masuknya transport sedimen sepanjang pantai ke pelabuhan atau
muara sungai. Groin yang ditempatkan di pantai akan menahan gerak sedimen tersebut sehingga sedimen mengendap di sisi sebelah hulu ( terhadap arah transport sedimen sepanjang pantai ). Di sebelah hilir groin angkutan sedimen masih tetap terjadi sementara suplai dari sebelah hulu terhalang oleh bangunan, akibatnya daerah di hilir groin mengalami deficit sedimen sehingga pantai mengalami erosi. perlindungan pantai dengan menggunakan satu buah groin tidak efektif. Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu.
Groin tunggal dan perubahan garis pantai yang ditimbulkan
Groin dapat dibedakan menjadi
beberapa tipe yaitu tipe lurus, tipe T dan tipe L. Menurut kontruksinya groin
dapat berupa tmpukan batu, caisson beton, turap, tiang yang dipancang berjajar,
atau tumpukan buis beton yang didalamnya diisi beton.
Groin tipe lurus
Groin tipe L
Di dalam perencanaan groin masih dimungkinkan terjadinya suplai pasir
melintasi groin ke daerah hilir. Pasir dapat melintasi groin dengan melewati
sisi atasnya (overpassing) atau melewati ujungnya (endpassing).
Jetty
adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakkan pada kedua sisi muara yang
berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Pada
penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran, pengendapat di muara sungai
dapat menggangu lalu lintas kapal. Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar gelombang pecah. Dengan jetty panjang transpor
sedimen sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondidi
gelombang tidak pecah sehingga memungkinkankapal masuk ke muara sungai.
Selain
untuk melindungi alur pelayaran, jetty juga dapat digunakan untuk mencegah
pendangkalan di muara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir. Mengingan
fungsinya hanya untuk penanggulangan banjir, maka dapat digunakan dalah satu
dari bangunan beikut, yaitu jetty panjang, jetty sedang atau jetty pendek.
Jetty panjang apabila ujungnya berada diluar gelombang pecah. Jetty sedang
dimana ujungnya berada diantara muka air surut dan lokasi gelombang pecah,
dapat menahan sebagai transpor sedimen sepanjang pantai. Pada jetty pendek,
kaki ujung bangunan berada pada muka air surut. Fungsi utama bangunan ini
adalah menahan berbeloknya muara sungai dan mengkonsentrasikan aliran pada alur
yang telah ditetapkan untuk bisa mengerosi endapan sehingga pada awal musim
penghujan dimana debit besar (banjir) belum terjadi,muara sungai telah terbuka.
Seperti
halnya dengan groin, jetty dapat juga dibuat dari tumpukan batu,beton,tumpukan
buis beton,turap dan sebagainya.
Jetty
pada dermaga
Jetty
pendek
Pemecah
gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemecah gelombang sambung
pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak digunakan pada perlindungan
perairan pelabuhan sedang tipe kedua untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Secara
umum kondisi perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu
ditinjau karakteristik gelombang di beberapa lokasi sepanjang pemecah
gelombang.
Pemecah
gelombang lepas pantai adalah bangnan yang dibuat sejajar pantai dan berada
pada jarak tertentu dari garis pantai. Bangunan ini direncanakan untuk
melindungi pantai yang terletak dibelakangnya dari serangan gelombang.
Tergantung pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai
dapat dari satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari
beberapa ruas bangunan pemecah gelombang.
Seperti
halnya groin, pemecah gelombang lepas pantai dapat juga dibuat dari tumpukan
batu, tumpukan buis beton, turap dan sebagainya.
- Penambahan Suplai
Pasir di Pantai
Pantai
berpasir mempunyai kemampuan perlindungan alami terhadap serangan gelombang dan
arus. Perlindungan tersebut berupa kemiringan dasar pantai di daerah nearshore yang menyebabkan
gelombang pecah di lepas pantai, dan kemudian energinya dihancurkan selama
dalam penjalaran menuju garis pantai di surf zone. Dalam proses pecahnya gelombang sering terbentuk offshore bar
diujung luar surf zone, yand dapat berfungsi sebagai penghalang gelombang yang
datang (menyebabkan gelombang pecah).
Penambahan
pasir disepanjang ruas pantai yang tererosi dilakukan dengan penimbunan
material di ujung hulu. Arus sepanjang pantai akan mengangkut material tersebut
di sepanjang pantai(ke arah hilir). Untuk mencegah hilangnya pasir yang
ditimbun di ruas pantai karena terangkut oleh arus sepanjang pantai serin
dibuat sistem groin. Dengan adanya groin tersebut pasir yang ditimbun akan
tertahan dalam ruas- ruas pantai di salam system groin.
Didalam
merencanakan perencanaan bangunan pantai dengan menambahkan suplai pasir ke
pantai perlu diketahui karakteristik transpor sedimensepanjang pantai di daerah
yang akan dilindungi dan pantai sekitarnya, memperkirakan volume suplai pasir
yang akan diberikan, karakteristik material pantai, mengevaluasi dan mencari
sumber material(borrow material) untuk pengisian awal pantai dan penambahan
pasir secara berkala, mengukur elevasi dan lebar berm pantai serta kemiringan
foreshore dan menentukan lokasi penimbunan material di pantai.