Rabu, 11 November 2015

Batuan

Pada umunya agregat berasal dari alam, dan salah satunya berasal dari batuan. Seorang engineer melihat sebagai sebuah mineral yang keras, getas, sering kali tahan lama dan kuat, yang diatasnya berdiri bangunan atau dapat digunakan untuk mendirikan bangunan. Penambangan batuan kadang - kadang dilakukan dengan peledakan (blasting), terutama pada batuan-batuan yang keras seperti granit. Batuan dalam teknik sipil dapat dilihat menurut ilmu yang mempelajarinya (Verhoef,1985:12), yaitu :

1. Geologis : batuan sebagai mineral, yang terbentuk melalui proses siklus batuan.

2. Geoteknik : batuan sebagai mineral yang diatasnya, di dalamnya, atau dengannya dapat dibangun berbagai macam konstruksi.

Pengetahuan mengenai terjadinya batuan dapat langsung memberikan informasi perihal situasi geologis suatu lahan pembangunan. Batuan beku seperti instrusi granit adakalanya ditemui dengan massa yang tidak beraturan. Batuan sedimen sering mempunyai lapisan yang beraturan. Batuan metamorf kadang-kadang mengalami perubahan bentuk yang luar biasa (lipatan) dan sering pula berkembang menjadi satu foliasi-deformasi atau lebih (Verhoef,1985:113).

Jika dilihat dari proses terbentuknya, batuan sebagai mineral dapat dibedakan menjadi tiga yaitu batuan beku (magma), bauan endapan (sedimentasi), dan bauan peralihan/ malihan (metamorf).

Batuan Beku (Magma)

  • Batuan beku terbentuk dari proses pembekuan magma yang terdapat di dalam lapisan bumi yang dalam atau dari hasil pembekuan magma yang kuat akibat dari letusan gunung berapi.
  • Batuan beku dibedakan menjadi dua, yakni batuan beku interusif (yang membeku di bawah permukaan bumi), dan batuan beku eksterusif (yang embeku di permukaan bumi).
  • Batuan beku seperti intrusi granit adakalanya ditemui dengan massa yang tidak beraturan.
  • Berdasarkan kandungan SiO2, batuan beku dibedakan menjadi:
  1. Batuan Beku Masam => kand. SiO2 tinggi : > 65%
  2. Batuan Beku Intermedier => kand. SiO2 sedang : + 55% sampai dengan 65%
  3. Batuan Beku Basa => kand. SiO2 rendah : < 55%

Batuan Sedimen (Endapan)

  • Batuan sadimen terbentuk karena mengendapnya bahan-bahan yang terurai, sehingga membentuk suatu lapisan bahan padat yang secara fisik diendapkan oleh angin, air, atau es.
  • Dapat terbentuk dari bahan-bahan terlarut yang secara kimia terendapkan di lautan, danau, atau sungai.
  • Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
(1) Klastik, tersusun atas fragmen-fragmen dan bagian-bagian kecil yang terbawa dalam keadaan padat. Klastik dibagi menjadi siliklastik (terdiri dari bagian-bagian kecil silikat seperti batu pasir, lempung), piroklastik (terdiri dari  dari material-material vulkanik seperti tuff, lapili), dan kapur.
(2) Kimiawi, batuan sedimen yang diendapkan dari larutan. Batuan ini dibagi menjadi evaporit (penguapan gips, garam), kapur (pengendapan), dan dan endapan kimiawi lainnya seperti besi dan fosfat.
(3) Organik, yang dibagi menjadi kapur serta gambut, batubara, dan sapropel yang merupakansedimen dengan banyak zat organik yang membentuk minyak bumi.

Batuan Metamorf

  • Batuan Metamorf : Adalah batuan beku atau batuan sedimen yang telah mengalami perubahan bentuk (transformasi) akibat adanya pengaruh perubahan suhu dan tekanan yang sangat tinggi.
  • Proses metamorphosis di abgi menjadi dua, yaitu :
1. Metamorfosis regional, yakni perubahan bentuk dalam skala besar yang dialami batuan di dalam kulit bumi yang lebih dalam, sebagai akibat dari terbentuknya pegunungan. (vulkanik).
2.  Metamorfosis kontak, yakni perubahan bentuk yang dialami batuan sebagai akibat dari intrupsi magma panas disekitarnya (misalnya granit).

  • Jenis-jenis Batuan Metamorf :
a. Schist : Batuan metamorf berbentuk lembar-lembar halusnya Schist Mika.
b. Gneis : Batuan metamorf berbentuk lembar-lembar kasarnya Granit Gneis.
c. Kuarsit : Batuan metamorf yang terbentuk dari batu pasir.
d. Marmer : Batuan metamorf yang terbentuk dari batu kapur karbonat.

  • Pada umumnya, peningkatan temperatur dan tekanan akan memperbesar butiran yang terbentuk.

SUMBER : Mulyono, Tri. 2005.Teknologi Beton. yogyakarta: ANDI

0 komentar:

Posting Komentar